
Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), HUT ke-62 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), dan HUT ke-105 Pemadam Kebakaran (Damkar) tingkat Kabupaten Garut
GARUT, Tarogong Kidul* – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), HUT ke-62 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), dan HUT ke-105 Pemadam Kebakaran (Damkar) tingkat Kabupaten Garut. Upacara berlangsung tertib dan hidmat, berlangsung di Lapang Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Kamis (30/5/2024).
Dalam sambutannya, Barnas Adjidin mengapresiasi dedikasi dari Satpol PP, Satlinmas, dan Damkar yang berperan sebagai pondasi keamanan dan kenyamanan di Kabupaten Garut. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah terus berkolaborasi dengan TNI dan Polri untuk menjaga kondisi yang kondusif dan mengatasi berbagai masalah masyarakat, seperti prostitusi, minuman keras (miras), dan penyebaran zat adiktif.
“Mudah-mudahan melalui operasi yang terus kita lakukan setiap saat dan kita gelar pasukan besar di setiap malam minggu ini akan mengurangi bahkan menghilangkan berbagai permasalahan yang terus kita rasakan,” lanjutnya. Ia berharap langkah-langkah yang diambil dapat menjadikan Kabupaten Garut sebagai daerah yang selalu kondusif.
Dalam acara ini, dilakukan juga pemusnahan 1.396 botol miras hasil operasi non-yustisi berupa patroli rutin, baik mandiri maupun gabungan, selama periode Januari hingga Mei 2024.
“Yang saat ini akan kita musnahkan ini merupakan hasil operasi non yustisi berupa patroli rutin baik mandiri maupun gabungan dengan rekan-rekan dari jajaran kepolisian dan TNI, dalam masa bulan Januari sampai dengan bulan Mei, yaitu sebanyak 1.396 botol,” Kepala Satpol PP Kabupaten Garut, Usep Basuki Eko.
Digitalisasi Data untuk Penanganan Stunting Jadi Fokus Pertemuan Sekda Garut dan LAN RI*
*GARUT, Tarogong Kidul* – Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, mengadakan pertemuan dengan tim dari Pusat Pelatihan, Pengembangan, dan Pemetaan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PKASN) Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Center, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Kamis (30/5/2024).
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas penggalian data digitalisasi administrasi pemerintahan dalam upaya menangani masalah stunting di Kabupaten Garut.
Menurut Sekda Nurdin Yana, LAN adalah lembaga analisis di bawah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang ingin membuat formulasi dalam penanganan stunting, mengingat pentingnya permasalahan ini, sehingga hal tersebut menjadi alasan dari LAN untuk mengkaji lebih lanjut.
“Mereka akan menggali kondisi nyata di lapangan dengan studi kasus di Kabupaten Garut, untuk kemudian diformulasikan menjadi solusi yang bisa diterapkan di semua kabupaten/kota dalam menangani stunting,” ujar Nurdin Yana.
Ia menambahkan, kajian yang dilakukan LAN mencakup aspek sumber daya manusia yang menangani stunting, aksesibilitas terkait kondisi stunting, dan digitalisasi data stunting yang ada di Kabupaten Garut saat ini.
Sekda berharap, melalui pertemuan ini, pemerintah daerah dapat berkoordinasi lebih lanjut dengan LAN untuk mendapatkan hasil kajian yang dapat diimplementasikan dalam penggalian data digitalisasi administrasi penanganan stunting sesuai situasi dan kondisi yang ada.
“Saya berharap teman-teman dari KB, Dinkes, maupun Kominfo bisa bersinergi untuk menyajikan data konkret yang dapat menjadi dasar bagi LAN dalam merumuskan solusi yang adaptif untuk kebutuhan pemerintah kabupaten/kota di Indonesia,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Analis Kebijakan PKASN LAN RI, Anna Marifa Ayu Kencana, menyampaikan bahwa pada pertemuan ini pihaknya masih menggali data awal untuk digitalisasi administrasi pemerintahan terkait penurunan angka stunting di Kabupaten Garut.
“Dari data awal yang kami dapatkan, banyak informasi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan dan KB sebagai leading sector penanganan stunting di Garut,” jelas Anna.
Ia menjelaskan bahwa data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis terlebih dahulu untuk memahami akar permasalahan penyebab tingginya angka stunting di Kabupaten Garut.
“Dan hubungannya dengan digitalisasi pemerintahan seperti apa, baru kemudian nanti kita mungkin akan menindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya, kemudian kita analisis datanya,” ungkapnya.
Anna menambahkan, bahwa hasil dari analisis tersebut nantinya akan menjadi sebuah rekomendasi kebijakan yang akan diekspos untuk Kabupaten Garut. Ia berharap, hasil analisis tersebut dapat bermanfaat bagi penurunan angka stunting di Kabupaten Garut.
“Mudah-mudahan hasilnya bisa (bermanfaat) selain buat kamu itu bisa bermanfaat untuk daerah karena kami ingin kita itu punya daerah mitra,”
*Pengurus Komisariat PMII STAI Al-Musadaddiyah Garut Gelar PKD ke-VI se-Jawa Barat*
*GARUT, Garut Kota* – Pelatihan Kader Dasar (PKD) merupakan salah satu langkah strategis dalam menguatkan peran generasi muda dalam mengisi dan mencapai tujuan yang menjadi cita-cita dan idealisme PMII.
“Saya yakin seorang kader yang memiliki kemampuan yang paripurna, dia akan menjadi pemimpin yang baik di masa yang akan datang, sukses PMII,” ucap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut, Nurrodhin, dalam acara pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke-VI se-Jawa Barat yang Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Musadaddiyah Garut, di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (28/5/2024).
Nurrodhin berharap, para peserta yang mengikuti PKD ini dapat diberikan pembekalan yang baik sehingga dapat meningkatkan kemampuan para peserta baik dalam segi manajerial ataupun keilmuan yang berkaitan dengan aktivitasnya di lingkungan PMII.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Ahmad Fajar Mutahari, mengungkapkan bahwa PKD ini bertujuan untuk membentuk kader PMII yang berkualitas mujahid. Namun lebih dari itu, kaderisasi sendiri merupakan sebuah proses pengembangan diri secara holistik yang meliputi peningkatan kualitas kepemimpinan keilmuan dan kepribadian.
“Keluhuran derajat seorang pemuda atau di sini kita sebut sebagai kader dinilai ketika dia memiliki tekad, dalam artian ini sangat relevan dengan semangat pergerakan PMII pergerakan kader PMII yang selalu mengedepankan kejuruan, keberanian, dan integritas dalam setiap langkahnya,” ucapnya.
Ahmad Fajar mengungkapkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta yang telah melalui tahapan _screening_. Ahmad menambahkan, bahwa dalam kesempatan ini juga dilaksanakan simposium pergerakan yang membahas mengenai sinergitas mahasiswa dan kebijakan pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan.
“Usai mengikuti pelatihan ini harus mengetahui dan juga berperan penting artinya kader-kader PMII sepulang PKD itu harus menjadi kader-kader yang militan,”