Skenario Kotak Kosong Sirna, Kini Muncul Skema Calon Boneka Di Pilkada Jakarta

admin
Spread the love

JAKARTA, KOMPAS.com – Dinamika politik pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 kian dinamis menjelang pendaftaran kandidat di Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI pada 27-29 Agustus 2024.

Setelah beberapa hari lalu ramai wacana muncul KIM Plus dan arah politik Anies Baswedan, kali ini soal bacalon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan

Dharma Pongrekun dan Kun Wardana yang lolos maju Pilkada. Dharma-Kun dinyatakan oleh KPU Jakarta memenuhi syarat dan verifikasi faktual (verfak) dengan mengumpulkan data dukungan sebanyak 826.766 dari 933.040 data yang disampaikan.

Skenario kotak kosong gagal

Kemunculan Dharma-Kun ini dianggap membuat skenario kotak kosong yang diisukan gagal. Artinya, sudah ada kandidat di Pilkada Jakarta 2024 dari jalur perseorangan.

“Pertarungan lawan “kotak kosong” tidak terjadi, diganti dengan munculnya calon independen,” ujar pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/8/2024).

Lolosnya Dharma-Kun juga menjadi lawan politik yang nyata untuk kandidat yang akan didorong oleh KIM Plus di kontestasi politik daerah di Jakarta untuk cagub-cawagub periode 2024-2029.

kema pasangan boneka

Namun, Zaki menilai, skenario kotak kosong memang ini tidak dikehandaki oleh elite-elite KIM karena mempertimbangkan resiko yang dianggap mereka terlalu besar.

“Karena potensi kotak kosong cukup tinggi, seperti pernah terjadi di pilkada Makassar beberapa tahun lalu, maka skenario lawan calon independen lebih aman,” kata Zaki.

Lolosnya calon independen ini dianggap sekedar pelengkap dan sengaja dirancang untuk kalah agar seolah-olah Pilkada Jakarta tahun ini tampak demokratis.

“Calon yang dirancang seperti ini dikenal sebagai calon boneka. Ini bukan fenomena baru. Di Pilkada Solo 2020, calon boneka (Bagyo Wahyono) juga dimunculkan untuk melapangkan kemenangan Gibran. Ini ternyata terulang di Jakarta,” kata Zaki.

Artinya, kemunculan Dharma-Kun ini telah diskenariokan. Sutradaranya pun masih sama dengan sebelumnya yang merancang strategi untuk menjegal Anies Baswedan.

“Manuver menjegal Anies dan memunculkan Darma Pangrekun, sutradaranya sama. Bagi mereka Anies dianggap batu kerikil dalam sepatu,” ucap Zaki. (Dikutip dari KOMPAS>COM oleh Admin)





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Presiden Jokowi optimistis Indonesia Emas 2045 terwujud

Spread the lovePresiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR – DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/tom. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA […]

Subscribe US Now