
fokuseditorDotCom Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB mengumumkan pengunduran diri Yuddy Renaldi dari jabatannya sebagai direktur utama (dirut) perseroan.
Mengutip keterbukaan informasi, 4 Maret 2025, manajemen Bank BJB telah menerima surat pengunduran diri Yuddy Renaldi. Adapun pengunduran diri yang dilakukan Yuddy atas alasan pribadi.
“Pada tanggal 4 Maret 2025, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Yuddy Renaldi selaku direktur utama perseroan. Pengunduran diri tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan alasan pribadi,” tulis manajemen Bank BJB.
Selanjutnya, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024 sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Manajemen Bank BJB menegaskan, bahwa kegiatan usaha, operasional, dan layanan perseroan tetap berjalan normal.
“Manajemen dan karyawan Bank BJB tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan menjaga kinerja perusahaan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik,” tulis manajemen BJBR.
Profil Yuddy Renaldi:
Yuddy bukanlah sosok baru di dunia perbankan Tanah Air. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) periode 2023-2027 ini tercatat pernah bekerja di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) hingga bank ini dimerger dengan tiga bank lainnya pada 1999 untuk membentuk Bank Mandiri.
Di bank berlogo pita emas ini, Yuddy pernah dipercaya sebagai Group Head Special Asset Management II BMRI Bank Mandiri (2013-2016) dan Group Head Subsidiaries Management Bank Mandiri (2016-2017).
Kemudian pada 2017, Yuddy memutuskan hijrah dan melanjutkan perjalanan kariernya di PT Bank Negara Indonesia (BNI). Kala itu, dia menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) Remedial dan Recovery BNI.
Leadership dan pengalamannya berkarier di bank pelat merah, rupanya membuat para pemegang saham BJBR kepincut dengan sosok Yuddy. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BJB pada Selasa, 30 April 2019, Yuddy resmi ditunjuk jadi orang nomor satu di bank kebanggaan warga Jawa Barat tersebut.
Lewat tangan dingin Yuddy, Bank BJB menjelma menjadi bank daerah yang terus bertransformasi dan tumbuh solid. Menurut data Biro Riset Infobank (birI), sejak 2019, Bank BJB terus mengalami pertumbuhan. Pada September 2024, aset Bank BJB mencapai Rp201 triliun. Lima tahun lalu (2019) asetnya masih di angka Rp123,5 triliun. Pertumbuhan yang fantastis, mengingat di rentang 2020-2022 ada COVID-19.
Bandingkan dengan bank-bank di kelasnya (per September 2024), seperti Maybank Indonesia yang asetnya Rp189,32 triliun, Bank UOB Indonesia dengan aset Rp168,26 triliun, dan DBS Indonesia dengan aset Rp133,2 triliun.
Tidak kalah dari bank-bank milik asing. Hebatnya lagi, Bank BJB merupakan bank terbesar di jajaran bank-bank milik pemda. Bank BJB masuk dalam jajaran elite perbankan nasional yang mampu menyalip bank-bank milik asing. (*)\
Dikutip dari INFOBANKNEWS,COM