
fokuseditorDotCom BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi mengunduran diri Yuddi Renaldi Direktur Utama bank bjb, untuk sementara Managemen bank bjb menunjuk Direktur Konsumer & Ritel Yusuf Saadudin sebagai Plt Dirut. Menurutnya, penjaringan Calon Dirut akan dilakukan menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2024 (RUPST TB 2024) pada 16 April mendatang. Pemprov Jawa Barat sebagai pemegang saham pengendali menetapkan kualifikasi yang harus dimiliki bagi calon dirut bank bjb. Disampaika kepada sejumlah wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Sebagaimana dikutip dari Koran Pikiran Rakyat (6/3). Selanjutnya permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024 (RUPST TB 2024) pada 16 April 2025 sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kata Dedi Mulyadi, pengunduran diri Yuddy Renaldi dari jabatan dirut bank bjb suatu hal yang baik di tengah kondisi bjb saat ini yang perlu dibenahi segera sebagai lembaga perbankan independen. “Saya sudah mendapat laporan dari komisaris bjb, bahwa dirutnya mengundurkan diri. Ini sikap yang baik karena bagaimanapun ini buat kelembagaan beda dengan personal. Artinya tindakan yang dilakukan mantan dirut bjb tersebut adalah tindakan personal,” ujar Dedi Mulyadi.
Selanjutnya setelah pengunduran diri Yuddy, papar Dedi Mulyadi, pihaknya segera melakukan persiapan penjaringan calon dirut bjb yang baru. Ia tidak mempermasalahkan sosok yang nanti akan memimpin bjb dari kalangan internal maupun eksternal bjb. Yang penting dapat memenuhi empat kualifikasi yang diharapkan pemerintah. “bjb adalah lembaga perbankan Jawa Barat yang harus dijaga integritas sehingga bisa terus tumbuh menjadi bank terpercaya di seluruh Indonesia bukan hanya Jawa Barat,” katanya.
Ditegaskan Dedi, dirut bank bjb nanti bisa berasal dari mana saja yang penting memiliki beberapa kualifikasi. Ada empat kualifikasi yang disampaikannya sebagai pihak pemegang saham pengendali di bank bjb. “Saya ingin mengedepankan independensi yang namanya bank itu harus independen. Saya sampaikan bahwa tidak boleh ada langkah-langkah politik, intervensi-intervensi politik, lobi-lobi politik untuk kepentingan pemilihan dirut bank bjb. Untuk itu saya memberikan kewenangan penuh pada lembaga yang memiliki otoritas melakukan seleksi terhadap calon dirut,” ucap Dedi.
Kualifikasi
Dirut Dalam keterangannya, Dedi Mulyadi menyampaikan empat kualifikasi yang harus dimiliki calon dirut bank bjb. Kualifikasi pertama adalah calon dirut bank bjb harus bisa melakukan restrukturisasi jabatan di bank bjb sehingga bank bjb ke depan itu harus menjadi lembaga yang ramping, tidak terlalu banyak orang jumlah direkturnya, cukup tiga orang. Komisarisnya cukup tiga orang.
Strukturnya tidak boleh ada wakil-wakil-wakil. “Kalau dalam bahasa saya tidak boleh lagi ada wakil direktur, wakil manager, enggak boleh. Cukup satu saja direktur manager,” ucap Dedi Mulyadi. Kualifikasi kedua calon dirut bank bjb itu harus mampu melakukan strukturisasi sumber daya manusia (SDM). Artinya SDM-SDM yang dianggap tidak mumpuni di bank bjb harus berani diri undur diri atau resign karena ini bagian membangun kredibilitas lembaga perbankan.
“Jadi jumlah orangnya jangan terlalu banyak. Pegawainya jangan numpuk seperti hari ini. Apalagi pegawai-pegawai yang mohon maaf katanya gitu loh katanya karena anak pejabat. Jadi pegawai bjb enggak boleh lagi terjadi di bjb.
Bjb itu bukan sekretariat daerah tapi lembaga perbankan yang independen, harus dijaga kredibilitasnya karena lembaga yang sudah menjadi lembaga go publik,” ucap Dedi Mulyadi. Dengan demikian, jumlah orang ini harus dirampingkan, jangan terlalu banyak. Dedi meminta dirut nanti memilih orang-orang yang memiliki standarisasi layanan yang kuat. Kemudian kualifikasi ketiga yakni calon dirut bank bjb harus menurunkan biaya operasional yang terlalu tinggi karena biaya operasional tinggi itu cenderung in-efisien. Sementara operasional harus efisien, setidaknya biaya operasionalnya minimal 45 sampai 50 persen dari total regulasi yang ada di bank bjb. Kualifikasi keempat adalah calon dirut bank bjb harus bisa merampingkan kantor-kantor cabang yang terlalu banyak.
“Orang yang memiliki kesanggupan melaksanakan keempat kualifikasi ini ya bisa menjadi dirut bank bjb. Kalau tidak memiliki kesanggupan ya jangan karena memimpin bjb adalah memimpin sebuah lembaga untuk menuju lembaga perbankan yang kuat, yang memiliki otorisasi yang kuat dalam pengelolaan keuangan di Jawa Barat. Dan ini adalah lembaga perbankan kebanggaan masyarakat Jawa Barat,” ujar Dedi Mulyadi. (Sumber Koran Pikiran Rakyat).