
Gubernur Jawa Barat (Photo JABARPROVGOID)
fokuseditorDotCom BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan, bahwa untuk mengganti Direktur Utama bank bjb Yuddi Renaldi yang mengundurkan diri. Surat pengunduran dirinya telah diterima oleh Bank BJB kemarin, Selasa (4/3/2025).
“Pengunduran diri tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan alasan pribadi,” tulis manajemen BJBR dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (5/3/2025).
Selanjutnya permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yang direncanakan RUPS-LB Tahun Buku 2024 akan digelar pada tanggal 16 April 2025 mendatang. Menurut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, ia tidak memperdulikan kelak yang terpilih mau dari luar bank bjb atau dari dalam terpilih akan tetapi yang terpenting dapat ,emjalankan tugas dengan baik untuk PT Bank Pembangunan Darah Jawa Barat dan Banten.Tbk katanya kepada Wartawan di Bandung belum lama ini.
Yang harus dan sangat penting dilakukan oleh Nakoda Baru bank bjb, yaitu mulai dari jumlah Direksi dan Komisari serta Pegawai harus segera disesuaikan dengan keadaan pintanya.
Selain hal itu pemeberian pinjaman modal kepada PT SRITEX sebesar US$ 33 Juta. Yang PT SRITEX dikabarkan pailit harus dengan segera diselesaikan. Penyelsainnya harus professional.
Dikutip dari Portal JABARPROVGOID: Setidaknya, kata Dedi, ada empat kualifikasi yang dicari dari dirut baru. Pertama, mampu merestrukturisasi jabatan manajemen lebih ramping.
“Jumlah direktur-nya cukup tiga orang, komisaris cukup tiga orang, strukturnya tidak boleh ada wakil, wakil, wakil. Kalau dalam bahasa saya tidak boleh ada lagi wakil direktur, wakil manajer gak boleh, cukup satu aja: direktur – manajer,” sebutnya.
Kedua, harus mampu melakukan strukturisasi sumber daya manusia. Bahwa sumber daya manusia yang tidak mumpuni harus dibenahi. “Pilihlah orang- orang yang punya standardisasi layanan yang kuat,” ucap Dedi.
Ketiga, sosok dirut baru harus mampu menurunkan biaya operasional yang terlalu tinggi. Inefisiensi operasional harus bisa ditekan. Keempat, bank bjb harus bisa merampingkan kantor- kantor cabang yang terlalu banyak.
“Orang yang memiliki kesanggupan melaksanakan keempat ini bisa menjadi direktur utama, kalau tidak memiliki kesanggupan ya jangan,” kata Dedi.
Dedi mengaku tak mengetahui terlalu dalam inti dari pengunduran Dirut Yuddy. “Yang jelas bagi saya pengunduran itu adalah sikap yang lebih baik dibanding meneruskan memimpin di bjb. Karena empat tren ini tidak terpenuhi,” katanya. “(Saat ini) Kita ikuti ketentuan dan hormati seluruh proses yang ada di KPK,” tutupnya.