
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa ia tidak sepakat dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Menanggapi hal ini, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah telah membahas berbagai alternatif pembiayaan agar penyelesaian utang tidak membebani keuangan negara. Ia menyebut pembahasan itu juga mencakup pencarian skema baru yang lebih efisien.
Baca Juga:
Satgas BLBI Akan Dibubarkan, Menkeu Purbaya: Hasilnya Enggak Banyak, Membuat Ribut Saja
“Beberapa waktu lalu sudah dibicarakan untuk mencari skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar,” kata Prasetyo usai menghadiri rapat terbatas di kediaman Presiden Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Minggu malam (12/10/2025), dikutip dari Antara.
Meski demikian, Prasetyo menuturkan bahwa isu utang proyek Whoosh tidak termasuk dalam agenda pembahasan rapat malam tersebut.
Baca Juga:
Menkeu Purbaya Pastikan Harga Rokok Tidak Naik Tahun 2026, Takut Picu Produk Ilegal
“Malam ini tidak sempat, Whoosh bukan salah satu pembahasan malam ini,” ujarnya.
Baca Juga:
Utang Indonesia Makin Menggunung Tembus Rp9.138 Triliun, Kemenkeu Bilang Masih Aman
Lebih lanjut, Prasetyo menilai proyek Whoosh memiliki manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan Bandung. Pemerintah, kata dia, juga mempertimbangkan pengembangan jalur kereta cepat hingga ke wilayah lain.
“Justru kita ingin proyek ini berkembang, tidak hanya sampai Bandung, tapi juga bisa diperluas hingga Surabaya,” ujarnya.

 
                    